Rakernas Pembangunan Pertanian Tahun 2020

Rakernas Pembangunan Pertanian Tahun 2020

Tideng Pale - (Sipedet News) - Tanggal 27 s/d 30 Januari 2020 Kementerian Pertanian melaksanakan Rakernas di Jakarta dengan mengambil tema “Mewujudkan Pertanian Maju, Mandiri dan Modern untuk Meningkatkan Pertumbuhan Eonomi dan Kesejahteraan Petani”. Rekernas ini difokuskan pada pembahasan program dan kegiatan strategis pembangunan pertanian tahun 2020 dalam upaya percepatan pencapaian target pembangunan pertanian, yang mampu memberikan kontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan petani. Pada Rakernas 2020 juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman dan kesepakatan bersama Kementerian Pertanian dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perdagangan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Koperasi dan UKM, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara, dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk memperkuat sinergitas dalam membangun pertanian nasional.

Dalam arahannya Menteri Pertanian menegaskan bahwa pembangunan pertanian yang akan diwujudkan selama periode tahun 2020-2024 adalah Pertanian maju, mandiri dan modern, dengan makna sebagai berikut: (1) Pertanian harus berpikir maju sehingga seluruh jajaran pertanian harus lebih maju baik dari Pusat hingga desa, harus lebih bergerak, lebih bersemangat, dan lebih mempunyai kemampuan; (2) Pertanian harus mandiri tidak selalu bergantung pada impor; dan (3) Pertanian harus lebih modern dengan menggunakan berbagai inovasi teknologi sehingga mampu meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing.

Menteri Pertanian juga menegaskan bahwa selama lima tahun ke depan akan dikembangkan komoditas strategis yang dapat memperkuat katahanan pangan dan mengakselerasi ekspor pertanian melalui: 1) peningkatan produksi komoditas utama 7% per tahun; 2) penurunan losses dari 12% menjadi 5%; 3) Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (GraTIEks) atau 300%; 4) pemanfaatan KUR pertanian Rp. 50T per tahun; 5) tumbuhnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) 7.879 unit pada tahun 2024; 6) tumbuhnya petani milenial berjiwa entrepreneur 500.000 pemuda per tahun; 7) penurunan daerah rentan rawan pangan dari 18% menjadi 10% pada tahun 2024; 8) penurunan prevalensi stunting menjadi 14% di tahun 2024.

Kostra Tani merupakan pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan yang merupakan optimalisasi tugas, fungsi dan peran BPP dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional dengan memanfaatkan Informasi dan Teknologi. Kostra Tani berperan sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring kemitraan. Melalui Kostratani akan terjadi sinergi dan saling melengkapi dalam satu pola sikap dan pola tindak pembangunan pertanian sampai pada tingkat lapangan. Sinergi yang harmonis dalam membangun pertanian nasional akan termonitor melalui Agriculture War Room (AWR) di Pusat. AWR akan menjadi pusat pembangunan pertanian yang secara langsung akan dipantau dan dikendalikan oleh Menteri Pertanian bersama tim, dan terkoneksi dengan Agriculture Operational Room (AOR) di seluruh wilayah Indonesia, dari tingkat provinsi hingga kecamatan melalui Kostratani.

Hari kedua yang diikuti oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Ikhtaful Maskur, merupakan penajaman program dan kegiatan masing-masing Direktur Jenderal, Dirertur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dilaksanakan di Depok Jawa Barat dengan agenda penyampaian kegiatan prioritas yang dilanjutkan dengan Desk pada masing-masing Direktur.

Hasil desk dengan seluruh Direktur, Kabupaten Tana Tidung mendapatkan beberapa alokasi anggraran sesuai dengan yang telah diajukan melalui e-proposal pada tahun 2019 terdiri dari sapi Brahman Cross, Hijauan Pakan Ternak, Chooper, Instalasi Air, dan Pengolahan Pakan Sapi. Sedangkan untuk target Sapi Kerbau Andalan Negeri (SIKOMANDAN) naik dari 150 Akseptor pada tahun 2019 menjadi 200 Akseptor IB dan ditambah 500 Akseptor Kawin Alam (KA) sehingga total menjadi 700 Akseptor.

Menurut Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Ikhtaful Maskur, alokasi anggaran dan target dari pusat sudah melalui perdebatan yang cukup alot antara Provinsi Kaltara dan Kabupaten peserta rakernas terkait dengan ketersediaan anggaran di pusat. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Tim Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara yang telah membantu kami sehingga tahun 2020 ini Kabupaten Tana Tidung dipercaya oleh Pusat untuk menerima beberapa kegiatan, imbuh Ikhtaful.

Sementara target SIKOMANDAN yang cukup tinggi merupakan tantangan bagi Kabupaten Tana Tidung, karena target tersebut sudah disepakati dan di breakdown ke masing-masing Kabupaten/Kota di Kalimantan Utara. Admin