Pendampingan UPSUS SIWAB

Pendampingan UPSUS SIWAB

Tideng Pale- (Sipedet News) - Tanggal 1 s/d 3 Oktober 2019 Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Tana Tidung kedtangn TIM UPSUS SIWAB yang kedua kalinya untuk tahun 2019 yang terdiri dari Dr. Aryogi (Lolit Sapi Potong), Dr. Endang Romjali  dari puslitbangnak yang di dampingi oleh drh. Supardi Kasi. Keswan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara. Pedampingan Pelaksanaan Layanan Terpadu Upsus SIWAB Tahun 2019.

Hasil koordinasi pendampingan dan monev Upsus Siwab Kab. Tana Tidung mendukung Program Utama Kementan pada hari Selasa – Kamis tanggal 01-03 Oktober 2019 sebagai berikut:

  1. Telah dilakukan koordinasi dan monitoring supervisi kegiatan pelaksanaan Upsus Siwab hingga September TA 2019 di wilayah Kab. Tana Tidung dan pengumpulan data realisasi yang dilanjutkan dengan diskusi permasalahan, penyebab dan solusinya selama kegiatan operasioanal Upsus Siwab di Kab. Tana Tidung dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov Kaltara dan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kab. Tanah Tidung;
  2. Pencatatan pelaporan target, realisasi IB, PKB dan Kelahiran di Kab. Tana Tidung serta mendata permasalahan, penyebab dan solusinya kegiatan Upsus Siwab di wilayah kab. Tana Tidung sebagai bahan Tindak lanjut pencapaian target Upsus Siwab tingkat Prov Kaltara;
  3. Populasi sapi di Kab Tana Tidung masih sedikit sehingga perlu adanya bantuan pemasukan dan pengembangan sapi bibit dan pejantan pemacek dari Badan Litbang Pertanian (Puslitbangnak) di Kabupaten Tana Tidung;
  4. Pemanfaatan biogas perlu ditingkatkan agar mencukupi kebutuhan gas untuk keperluan sehari-hari peternak tanpa perlu membeli gas elpiji;
  5. Pengolahan dan penjualan pupuk kandang perlu dimaksimalkan untuk menambah pendapatan anggota peternak;

Menurut Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ikhtaful Maskur mengatakan tidak adanya pemasukan sapi menjadi penyebab lambatnya peningkatan populasi sapi di Kabupaten Tana Tidung, karena kalau hanya mengandalkan kelahiran saja tidak bisa memenuhi target penambahan populasi. Sementara faktor yang mempengaruhi populasi ada beberapa antara lain pemasukan, kelahilarn, pemotongan, kematian dan mutasi. Dari 01 Januari s/d 30 September 2019 kelahiran 115 ekor (136,9%), pemeriksaan kebuntingan (PKb) 100 ekor (95,24%) dan 153 pelaksanaan IB pada 106 akseptor (70,67%). Dari data tersebut sebenarnya penambahan populasi sapi di Kabupaten Tana Tidung signifikan, akan tetapi setelah dikurangi pemotongan, kematian dan mutasi ternyata populasi sapi belum memenuhi target, imbuh Ikhtaful. Admin.