BIMTEK Pendampingan UPSUS SIWAB Tahun 2018

BIMTEK Pendampingan UPSUS SIWAB Tahun 2018

Tideng Pale- (Sipedet News) - Dalam rangka pelaksanaan UPSUS SIWAB tahun 2018, dilaksanakan BIMTEK UPSUS SIWAB untuk kelompok tani. Pelaksanaan kegiatan Bimtek dihadiri kurang lebih 45 peserta pada tanggal 28 Maret 2018 yang meliputi Puslitbangnak, Lolitsapi, Insminator, petugas ATR, petugas Kesehatan Hewan, pengurus dan anggota kelompok tani Ngudi Mulyo Desa Kujau Kecamatan Betayau Kabupaten Tana Tidung, Babinsa serta tokoh masyarakat setempat. Materi kegiatan bimbingan teknis disampaikan oleh Dr. Sutiastuti Wahyuwardani, M.Si yaitu penjelasan aplikasi pemberian minoxvit pada sapi-sapi yang pasca beranak atau sapi dara yang belum bunting untuk mempercepat munculnya estrus dan bunting kembali; Tata cara pemberian Minoxvit diberikan setiap hari selama dua bulan sebanyak 1 plastik yang dicampur dengan dedak atau konsentrat; dengan tujuan sapi induk menambah nafsu makan, meningkatkan bobot badan, dan mempercepat birahi dan meningkatkan fertilitas atau kebuntingan sapi di samping bisa meningkatkan kesuburan sapi pejantan. Pemberian bioplas pada pedet berumur 1- 3 bulan sebanyak 250 gram yang diberikan satu bungkus dicampur dengan bahan konsentrat atau dedak sebanyak satu kali hal ini bertujuan untuk mempercepat fungsi lambung pedet sehingga pedet dapat mencerna pakan serat lebih awal. Dijelaskan pula cara pemberian nano hormon pada sapi-sapi induk yang tidak bunting karena kawin berulang, tidak birahi setelah beranak atau dewasa kelamin pada sapi dara. Diharapkan sapi-sapi induk yang saat diinjeksi nano hormon pada fase corpus luteum ketika dipalpasi rektal dan apabila belum terlihat CL pada saat di PKB bisa ditunggu 11 hari untuk memastikannya. Diharapkan pula setelah sapi induk diinjeksi nano hormon untuk dilakukan pengamatan tanda birahi 3-7 hari dan selanjutnya apabila ternaknya birahi langsung bisa menghubungi petugas Inseminator setempat.

Kegiatan monitoring aplikasi teknologi (Minoxvit dan Penanaman Benih Indigofera) yang bertanggung jawab adalah Ketua Kelompok Tani Ngudi Mulyo Bapak Eko Andrianto yang rencana akan dilakukan penanaman sesuai dengan bibt Indigofera yang didatangkan dari Puslitbangnak sebanyak 100 pack benih dan 30 dosis minoxvit yang telah diserahkan di ketua kelompok Tani Ngudi Mulyo dan akan dikoordinasikan penanaman bersama kelompok tani di Desa Kujau Kecamatan Bekayau Kabupaten Tana Tidung. Pelaporan hasil perkembangan aplikasi teknologi akan dilaporkan oleh ketua kelompok secara mingguan ke petugas Dinas Kab Tana Tidung dan diteruskan ke Puslitbang Peternakan.

Menurut Ir. Maryono, M.Si, setelah melakukan kunjungan ke beberapa kelompok tani, belum termanfaatkannya alternative pakan lain (tanaman singkong, gamal, karamuning/buah tinta, cetaria) sebagai alternative pakan pengganti rumput; belum diberikannya suplemen pakan tambahan untuk ternak (kapur, dolomit); Sering terjadi kematian pada pedet yang disebabkan oleh kurangnya pakan yang diberikan pada induk sehingga induk tidak menghasilkan produksi susu dan tidak menampakkan gejala birahi (sapi bali); Jumlah ternak yang dipelihara dalam satu lokasi penggembalaan melebihi kapasitas yang direkomndasikan sehingga terjadinya overgrazing rumput dalam satu lokasi penggembalaan; Belum tersediannya bank pakan pada kandang plumbaran terbatas; Kepedulian peternak terhadap ternak yang dipelihara pada padang penggembalaan kurang (ternak diumbar tetapi peternak sering meninggalkan ternaknya dalam waktu yang relative lama serta peternak tidak melihat kembali ketersediaan pakan ditempat penggembalaan, tidak melihat kapan ternak tersebut bunting, terserang penyakit dll); Sarana dan prasarana pendukung untuk petugas lapang belum maksimal (belum ada pos IB, Puskeswan, dll); SDM petugas yang kurang dalam menangani PKB, IB dan ATR ( petugas Kab hanya 5 orang mencover keseluruhan lokasi Kab Tana Tidung dengan jarak lokasi ±25 - 35 kilometer untuk mencapai lokasi 1 ke lokasi lain; dan  Kurangnya keterampilan peternak kelompok (pelatihan) dalam memelihara sapi yang dimiliki. Untuk mengatasi masalah-maslah diatas maka diperlukan penanganan sebagai berikut :

  1. Untuk mencukupi ketersediaan pakan yang berkualitas pada lokasi kelompok Tani perlu ditambahkan rumput introduksi yakni BD, BH sebagai pakan ternak
  2. Perlu dilakukan system rolling/rotasi pakan pada padang penggembalaan selama 60 hari untuk perbaikan dan pertumbuhan rumput di lokasi penggembalaan ternak di Kelompok ternak Do’asa Ngeferuan serta pada kelompok tani lainnya
  3. Perlu dilakukan perbaikan tempat pakan dan tempat minum dikarenakan tempat pakan di kandang kelompok terlalu tinggi dan dalam sehingga pedet belum mampu mencapai tempat pakan tersebut
  4. Perlu dibuatkan kandang plumbaran terbatas dalam pemeliharaan dan ditempatkan pejantan terpilih untuk mengawini induk yang birahi atau sedang di IB karena jarak petugas ke lokasi jauh.
  5. Pemberian pakan alternative sebagai pengganti rumput untuk mencukupi gizi yang dibutuhkan ternak (umbi/singkong, ampas tahu, dedak padi) serta untuk meningkatkan BCS ternak
  6. Dibuatkan Bank pakan dalam kandang plumbran ternak sehingga diharapkan pakan ternak akan tercukupi
  7. Akan dikalkulasi analisis lahan yang ada di lapangan dengan recomendasi jumlah ternak yang bisa dipelihara dalam satu areal lahan penggembalaan agar efisien.
  8. Perlu dilakukan pelatihan keterampilan kepada peternak terkait teknologi baru dalam mendukung Upsus Siwab dan pemanfaatan pakan hijauan (selain rumput) yang banyak tersedia dilokasi peternakan.
  9. Perlu dibuatkan kesepakatan peraturan kelompok dan sanksi sebagai kepedulian peternak terhadap hewan peliharaannya yang ada dalam kandang kelomook.
  10. Pemenuhan sarana dan prasarana petugas serta inventarisasi ulang kebutuhan petugas yang ada dilapang sehingga dapat menunjang program Upsus Siwab Kab Tana Tidung Provinsi Kalimantan Utara.
  11. Perlunya penambahan SDM (petugas) dilapangan di Kab Tana Tidung sehingga lokasi yang jauh bisa tercover semuanya.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ikhtaful Maskur menyampaikan banyak terima kasih atas kegiatan BIMTEK ini dengan segala keterbatasan sarana prasarana di Kabupaten Tana Tidung kami tetap semangat agar program UPSUS SIWAB dapat melampaui target seperti tahun 2017, berkaitan dengan masukan dan saran akan segera ditindak lanjuti sehingga yang diaharapkan dapat tercapai. Terutama berkaitan dengan SDM dan sarana prasarana akan terus diusahakan secara bertahap, sehingga dukungan Pemerintah Kabupaten Tana Tidung sangat kami harapkan demi terwujudnya swasembada protein hewani di Kabupaten Tana Tidung. Admin.