Pendampingan Pelaksanaan Layanan Terpadu Upsus SIWAB Tahun 2019
Tideng Pale- (Sipedet News). Puslitbangnak sebagai Penanggung Jawab SIWAB Provinsi Kalimantan Utara melakukan supervisi yang pertama pada tahun 2019. Supervisi di Kabupaten Tana Tidung oleh PJ Supervisi dari Lolit Sapi Potong Dr. Peni Wahyu Prihandini, S.Pt, MP dan Bayu Arta Ramadhan, S.Pt dari puslitbangnak yang di dampingi oleh drh. Supardi Kasi. Keswan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara. Pedampingan Layanan Terpadu Upsus SIWAB Tahun 2019 dilaksanakan pada tanggal 26 s/d 29 Juni 2019.
Hasil koordinasi pendampingan dan monev Upsus Siwab Kab. Tana Tidung mendukung Program Utama Kementan pada hari Rabu – Jumat tanggal 26-29 Juni 2019 sebagai berikut:
- Telah dilakukan koordinasi dan monitoring supervisi kegiatan pelaksanaan Upsus Siwab hingga Juni TA 2019 di wilayah Kab. Tana Tidung dan pengumpulan data realisasi yang dilanjutkan dengan diskusi permasalahan, penyebab dan solusinya selama kegiatan operasioanal Upsus Siwab di Kab. Tana Tidung dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov Kaltara dan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kab. Tanah Tidung;
- Pencatatan pelaporan target, realisasi IB, PKB dan Kelahiran di Kab. Tana Tidung serta mendata permasalahan, penyebab dan solusinya kegiatan Upsus Siwab di wilayah kab. Tana Tidung sebagai bahan Tindak lanjut pencapaian target Upsus Siwab tingkat Prov Kaltara;
- Populasi sapi di Kab Tana Tidung masih sedikit sehingga perlu adanya bantuan pemasukan dan pengembangan sapi bibit dan pejantan pemacek dari Badan Litbang Pertanian (Puslitbangnak) di Kabupaten Tana Tidung;
- Pemanfaatan biogas perlu ditingkatkan agar mencukupi kebutuhan gas untuk keperluan sehari-hari peternak tanpa perlu membeli gas elpiji;
- Pengolahan dan penjualan pupuk kandang perlu dimaksimalkan untuk menambah pendapatan anggota peternak Ngudi Mulyo;
- Akan dilaporkan pada saat rapat koordinasi dan evaluasi kinerja tingkat I oleh Puslitbangnak untuk dilanjutkan sebagai bahan laporan ke Badan Litbang Pertanian.
Menurut Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ikhtaful Maskur kurangnya pemasukan sapi baik dari kegiatan Kabupaten, Provinsi maupun Pusat menjadi penyebab lambatnya peningkatan dan penambahan populasi sapi di Kabupaten Tana Tidung, karena kalau hanya mengandalkan kelahiran saja tidak bisa memenuhi target penambahan populasi. Sementara faktor yang mempengaruhi populasi ada beberapa antara lain pemasukan, kelahilarn, pemotongan, kematian dan mutasi. Dari 01 Januari s/d 30 Juni 2019 kelahiran 91 ekor, pemotongan 27 ekor, mati 8 ekor, mutasi keluar daerah 22 ekor, dan pemasukan 4 ekor sehingga hanya ada penambahan populasi sebanyak 38 ekor. Ikhtaful berharap ada kebijakan yang memihak terhadap pengembangan peternakan di Kabupaten Tana Tidung sehingga target sesuai dengan yang diharapakan. Admin