Kegiatan Kurban Tahun 2020
Tideng Pale- (Sipedet News)- Menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha, pemotongan hewan kurban di Kabupaten Tana Tidung akan diawasi lebih ketat. ''Hal ini kita lakukan untuk memastikan agar ternak yang dijadikan hewan kurban benar-benar sehat,'' jelas Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Kabupaten Tana Tidung, Ikhtaful Maskur, Selasa (28/7).
Khusus untuk pengawasan hewan kurban yang dikirim dari luar daerah, Ikhtaful menyebutkan, harus dilengkapi dengan surat kesehatan hewan. Data pengiriman ternak ini dilaporkan secara online pada pemerintah pusat.
''Dengan demikian, semua hewan kurban yang dikirim dari luar daerah sudah melalui proses pemeriksaan. Bila mereka diperjalanan mendapat pemeriksaan dari petugas lalu lintas ternak, maka tinggal menunjukkan surat pemeriksaan tersebut,'' jelasnya.
Menurutnya, pada saat Idul Adha mendatang, pihaknya akan menerjunkan seluruh personil dari Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Mereka akan disebar di 4 kecamatan wilayah Tana Tidung. Salah satu yang akan diawasi oleh para petugas, adalah mengenai adanya cacing hati pada hewan kurban.
Dia berharap, pada tahun ini temuan cacing hati pada daging kurban dapat lebih diminimalisir. Pantauan tersebut dilakukan untuk memberi rasa aman kepada masyarakat di Kabupaten Tana Tidung.
"Kita memiliki tim pengawas hewan kurban yang telah dibentuk berdasarkan SK bulan Juli 2020 ini. Tugas kita mengecek kondisi kesehatan hewan kurban di para penjual apakah sehat atau tidak," jelas Kepala Seksi (Kasi) Keswan, Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran, Aminah Made.
Pengawasan hewan kurban sudah dimulai dari sejak awal Juli karena sudah ada hewan kurban yang masuk, hingga 01 Agustus 2020 dengan menurunkan 9 orang dari tim pengawas hewan kurban.
Tim pengawas hewan kurban juga turun ke tempat-tempat pemotongan hewan kurban pada hari pelaksanaannya untuk melakukan pemeriksaan postmortem.
"Setelah melakukan pengawasan kita pada hari H pemotongan hewan akan berbagi tugas di tempat-tempat seperti masjid dalam rangka memonitor apakah terdapat zat parasit didalam organ dalam hewan qurban seperti hati, jantung, maka bila nanti ditemukan kita sangat tidak merekomendasi untuk dikonsumsi tetapi kalau dagingnya biasanya bersih," jelas Ikhtaful.
Tanpa mengurangi nilai syiar, pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tahun ini jelas akan ada pembatasan orang - orang yang biasanya berada dalam lingkungan kerja, termasuk dalam proses penyembelihan dan pengelolaan daging.
Tempat penyembelihan hewan dan pengelolaan daging juga harus terisolir dari masyarakat umum. Bahkan dimaksimalkan untuk tidak terjadinya kerumunan masa dan banyaknya orang yang terlibat dalam proses penyembelihan dan pengelolaan daging kurban.
“Yang dapat kita lakukan dalam hal ini adalah membuat shelter penyembelihan atau membuat se-compact mungkin area atau denah tempat penyembelihan dan pengelolaan daging kurban. Tentunya dengan pekerja dan panitia dalam kalangan yang sangat terbatas,” tuturnya.
Paling penting adalah dalam menangani proses penyembelihan dan pengelolaan daging kurban dengan memperhatikan hygiene dan sanitasi.
Salah satu upaya yang harus mendapat perhatian adalah juru sembelih, lingkungan serta setiap orang yang terlibat dalam kegiatan ini. “Mereka dihimbau untuk menggunakan APD, serta meminimalisir segala sesuatu yang sekiranya akan berdampak kurang baik terhadap hewan atau daging,”. Admin.