Bidang PKH Melakukan Surveilans Secara Rutin
Tideng Pale- (Sipedet News)- Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Tana Tidung dalam melaksanakan fungsinya yang ke 5 yakni “Pengendalian penyakit hewan dan kesehatan masyarakat veteriner” melakukan surveilans secara rutin atau kontinyu. Dalam setahun paling tidak 3 (tiga) sampai 6 (enam) kali melakukan pengambilan sampel yang terdiri dari sampel darah, serum, kesmavet dan non pangan asal hewan seperti kompos, pupuk cair organik dan starter (Star Lo Si Pro) yang diproduksi oleh Kelompok Tani di wilayah Kabupaten Tana Tidung.
Menurut Kepala Seksi Kesehatan Hewan, Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran, Aminah Made, S.Pt maksud diadakan surveilans adalah untuk mengetahui status keamanan, kesehatan, keutuhan serta kehalalan pangan asal hewan yang layak dikonsumsi dan pengendalian penyakit hewan serta perlindungan terhadap pemberdayaan peternak dan usaha pengolahan hasil peternakan.
Tujuannya adalah :
- Mengawasi dan mencegah beredarnya produk hewan yang mengandung unsur bahaya yang dapat mengganggu keselamatan dan kesehatan manusia.
- Memproleh data hasil monitoring, surveilans dan pengujian untuk memetakan kejadian penyakit serta derajat pencemaran pada hewan dan produk hewan.
- Memberikan rekomendasi teknis kepada penentu/penetap kebijakan untuk ditindaklanjuti dengan melaksanakan pembinaan secara terus menerus dan berkelanjutan sehingga kesehatan ternak dan Pangan Asal Hewan dapat selalu di monitor
- Memperoleh data hasil non pangan asal hewan yang diproduksi peternak.
Sedangkan sasaran yang hendak dicapai adalah :
- Mewujudkan sumberdaya peternakan yang bebas penyakit.
- Terkendalianya penyakit hewan menular strategis.
- Menekan resiko masuk dan menyebarnya penyakit yang disebabkan oleh pangan asal hewan (food borne disease).
- Mendorong peningkatan ketersediaan pangan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH)
- Menciptakan produk peternakan yang berkualitas
Lebih lanjut Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, A.Ikhtaful Maskur M, mengharapkan keluaran dari kegiatan surveilans ini adalah Terujinya penyakit parasit gastrointestinal, Brucellosis, Jembrana pada hewan dan cemaran mikroba, formalin, borak, residu antibiotika, dan organoleptik pada pangan asal hewan serta kandungan kimia non pangan asal hewan. Hasil yang diharapkan memproleh hasil pemeriksaan, penyidikan dan pengujian yang tepat, cepat dan akurat sebagai bahan rekomendasi untuk melakukan pengawasan dan pembinaan pada kelompok ternak dan pelaku usaha pangan asal hewan.
Kegiatan pelayanan pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan secara aktif dan pasif serta kegiatan teknis lainnya dapat berjalan dengan baik dan lancar, pelaksanaanya selalu berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara yang membidangi fungsi Peternakan dan kesehatan hewan, BBVet Banjarbaru serta intansi terkait lainnya. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan pengambilan dan pengujian sampel penyakit hewan, Pangan Asal Hewan dan non pangan asal hewan antara lain : Fasilitas sarana dan prasarana khususnya peralatan dan bahan masih terbatas, Terbatasnya jumlah SDM yang ada, Program Pelatihan/Studi banding/magang berbasis kompetensi yang mengarah pada kemampuan kecakapan petugas dalam teknik diagnosa laboratorium masih kurang, Belum semua peternak mempunyai kesadaran bahwa pemeriksaan dan pengujian penyakit hewan dan pangan asal hewan merupakan suatu kebutuhan dalam penyediaan pangan yang ASUH, Pemotongan ternaknya belum dilakukan di RPH karena memang belum ada RPH, sehingga berdampak pada kualitas daging yang dihasilkan, Belum adanya fasilitas pada RPH/kios/pasar penjual daging yang dapat mempengaruhi penyediaan daging yang ASUH.
Untuk menghadapi masalah-masalah diatas upaya pemecahan masalah yang sudah dilakukan adalah mengusulkan sarana yang diperlukan dan jumlah SDM serta kemampuan dan keterampilan SDM melalui pelatihan, magang dan studi banding, melaksanakan pembinaan terhadap penjagal atau pemotong hewan terkait pentingnya pemotongan ternak, Mensosialisasikan kepada para peternak pentingnya kesehatan hewan melalui pemeriksaan dan pengujian, dan peningkatan kemampuan SDM dengan melakukan magang atau In House Traning. Harapan kami kedepan dapat dibangun Laboratorium di Kabupaten Tana Tidung beserta sarana dan prasarana serta dukungan dana yang cukup dalam pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat (Public Service) dan hasil uji laboratorium dapat dengan cepat diketahui, imbuh Ikhtaful. Admin